Comments

Apa Itu Pendapatan Perkapita???

Posted by at Wednesday, April 27, 2016 Read our previous post

Buat anda yang belum tau apa itu pendapatan perkapita, Dsini saya akan bagikan pengetahuan tentang apa itu pendapatan perkapita. Pendapatan perkapita  (per capita income/PCl) di gunakan untuk suatu alat tolak ukur perkembangan dan kemakmuran suatu negara,

Menurut sumber wikipedia sendiri Pendapatan per kapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Pendapatan per kapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan per kapita juga merefleksikan PDB per kapita. Intinya pendapatan perkapita ini dapat di pendapatan rata-rata untuk masing-masing penduduk dalam suatu Negara selama satu periode tertentu.

Selain itu Pendapatan perkapita juga sering digunakan sebagai indikator pembangunan suatu negara untuk membedakan tingkat kemajuan ekonomi antara negara-negara maju dengan negara sedang berkembang. pendapatan per kapita juga bisa memberikan gambaran tentang bagaimana  laju pertumbuhan kesejahteraan masyarakat di berbagai Negara. Dan dapat juga menggambarkan perubahan corak perbedaan tingkat kesejahteraan masyarakat yang sudah terjadi diantara berbagai negara.

Gimana cara menghitung pendapatan perkapita??

Pendapatan perkapita di sebuah negara di hitungnya dengan membagi pendapatan nasional atau suatu negara tersebut dengan jumlah penduduk di suatu negara tersebut.

Secara matematis, rumus perhitungan pendapatan per kapita adalah

Pendapatan per kapita tahun n (IPCn) = Pendapatan Nasional Bruto tahun n  (GNPn) / Jumlah Penduduk tahun n (Pn)

Dalam meningkatkan pendapatan perkapita pada suatu Negara. Kebijakan apa saja dari pemerintah yang harus di ambil pemerintah ?

Berikut beberapa kebijakan yang harus diambil pemerintah:

1.  Memaksimalkan pengelolaan sumber daya di Indonesia

Negara kita memiliki alam yang kaya, jika dimanfaatkan dengan baik pasti pendapatan nasional akan meningkat. Selain itu SDM kita juga melimpah, pemerintah harus membenahi terlebih dahulu sektor pendidikan.

2.  Meningkatkan Teknologi

Di dunia modern seperti saat ini, sangatlah penting bagi sebuah negara memiliki teknologi yang lebih baik.

3.  Program Keluarga Berencara

Untuk mengurangi faktor pembagi yaitu jumlah penduduk, pemerintah harus kembali mengalakkan program KB.

4.  Memperluas Lapangan Pekerjaan

Banyaknya pengangguran di Indonesia merupakan salah satu faktor penurun pendapatan perkapita. Pemerintah harus melakukan kebijakan-kebijakan untuk mengurangi pengangguran.

Pendapatan perkapita juga ada manfaatnya. Berikut ini adalahj manfaat pendapatan perkapita bagi suatu Negara :

Untuk melihat perkembangan kesejahteraan penduduk suatu negara dari tahun ke tahun
Kita bisa melihat hasil dari kebijakan ekonomi pemerintaha apakah berhasil atau tidak. Jika pendapatan perkapita tahun tersebut malah menurun, pemerintah bisa menganti dengan kebijakan baru yang dirasa dapat meningkatkan Untuk membandingkan kesejahteraan suatu negara dengan negara lain

Dari sini pemerintah Indonesia bisa melakukan study banding ke negara berkembang lain yang sukses meningkatkan pendapatan perkapita.

Nih beberapa Negara dengan pendapatan perkapita tertinggi untuk saat ini :

1. Luksemburg

Dengan Pendapatan Domestik Bruto per capita sebesar US$110.664,8 atau setara dengan Rp 1.438.642.400 (nilai tukar rupiah Rp 14.000 per US$). Artinya setiap penduduknya diasumsikan memiliki pendapatan diatas satu milyar rupiah setiap tahunnya.

Sangat luar biasa dan fantastis untuk negara dengan luas sekitar 2.586 kilometer, namun mampu mendistribusikan pendapatan negara dengan baik ke setiap penduduknya.

Dari segi perekonomian, selain dengan pendapatan nasional terbesar, Negara ini memiliki tingkatinflasi yang rendah dan pengangguran yang rendah pula. Dari sektor industri, kebanyakan di dominasi oleh perindustrian baja, karet, dan lainnya.

2. Norwegia

Bagian utara negara ini juga dikenal sebagai Tanah Matahari Tengah Malam karena terletak di ujung paling utara bumi, di mana pada setiap musim panas, matahari tidak pernah tenggelam dan di musim dingin, matahari tidak pernah muncul sama sekali.

Berada diurutan kedua tentunya menjadi hal yang sangat membanggakan bagi sebuah negeri yang berada di semenanjung skandinavia ini. Dengan GDP Percapita sebesar US$102.832 atau setara dengan Rp 1.336.816.000 per tahunnya.

Selain perekonomian yang stabil, salah satu negara Skandinavia ini memiliki daratan yang sebagian besar didominasi oleh pegunungan yang menjadikannya indah untuk dilihat.

3. Qatar

Qatar adalah salah satu negara di Timur Tengah yang terletak di sebuah semenanjung kecil di Jazirah Arab. Sebelah selatan perbatasan negeri ini adalah Arab Saudi dan sisanya dibatasi Teluk Persia.
Perekonomian Qatar awalnya difokuskan pada perikanan dan mutiara. Namun industri mutiara jatuh setelah munculnya mutiara yang dibudidayakan dari Jepang pada tahun 1920-an dan 1930-an. Transformasi ekonomi terjadi pada tahun 1940-an, yaitu pada masa penemuan keberadaan minyak bumi yang melimpah. Sampai dengan saat ini, pemasukan utama Qatar adalah dari ekspor minyak dan gas bumi.

Inilah yang menjadikannya sebagai salah satu negara terkaya dengan GDP Percapita sebesar US$ 93,714.1 atau sebesar Rp 1.218.283.300, yang menempatkannya diurutan ke tiga setelah Luksemburg dan Norwegia.

Nah berapa sih pendapatan perkapita Negara Indonesia :

Sebagai negara terbesar di Asia Tenggara – sebuah bangsa berkepulauan yang mencakup lebih dari 300 suku – Indonesia telah memperlihatkan pertumbuhan ekonomi yang sangat baik sejak mengalami krisis finansial Asia di akhir 1990an. Pendapatan kotor per kapita nasional terus meningkat, dari $560 pada tahun 2000 hingga $3.630 pada 2014. Saat ini Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, dengan ekonomi terbesar kesepuluh berdasarkan paritas daya beli, dan merupakan anggota G-20.  Indonesia telah berhasil mengurangi kemiskinan lebih dari setengahnya sejak tahun 1999, menjadi 11,2% pada tahun 2015.

Rencana ekonomi Indonesia mengikuti rencana pembangunan jangka panjang untuk tahun 2005-2025. Rencana ini dibagi dalam periode lima tahun, masing-masing dengan prioritas pembangunan yang berbeda. Rencana pembangunan jangka menengah saat ini – yang merupakan tahap ketiga dari rencana jangka panjang – terentang antara tahun 2015-2020, berfokus antara lain pada pembangunan infrastruktur dan peningkatan program bantuan sosial untuk pendidikan dan pemeliharaan kesehatan. Pengalihan anggaran belanja negara ini bisa dilakukan setelah pemerintah mereformasi kebijakan subsidi energi yang berkepanjangan. Kini pemerintah bisa berinvestasi lebih besar pada program-program yang memberikan dampak langsung pada masyarakat miskin dan hampir miskin, demikian pula dengan peningkatan investasi dalam bidang infrastruktur.

Namun tantangan-tantangan tetap mewarnai tujuan pembangunan Indonesia.
Akibat melemahnya permintaan komoditas – mesin pertumbuhan bagi ledakan ekonomi Indonesia pada dekade lalu – pertumbuhan GDP Indonesia melambat sejak 2012. Kecepatan pertumbuhan dalam investasi permanen, ekspor dan konsumsi telah berkurang – dan perkembangan ini juga mempengaruhi tingkat penurunan kemiskinan.

Pada 2007 hingga 2011 angka kemiskinan berkurang hingga 1% setiap tahunnya, tapi angka ini turun ke 0,3% per tahun sejak 2012. Dari 252 juta penduduk Indonesia, masih ada 28,6 juta orang yang hidup di bawah garis kemiskinan dan sekitar 40% dari mereka masih berada di sekitar garis kemiskinan nasional yang dipatok di angka Rp330.776 per orang per bulan  ($22.60).

Pelemahan ini juga mempengaruhi pasar tenaga kerja, dimana tingkat pertumbuhan pekerjaan lebih rendah dari tingkat pertumbuhan populasi. Layanan publik masih belum mencapai tingkat yang memadai bagi negara berstandar pendapatan menengah. Pada akhirnya hal ini membawa pengaruh buruk pada indikator-indikator kesehatan dan pendidikan masyarakat.

Sebagai contoh, tingkat angka kematian ibu di Indonesia adalah 126 kematian per 100.000 kelahiran hidup, lebih tinggi dari target Tujuan Pembangunan Milenium (MDG) yang berada di angka 102 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Sekitar 37% dari balita mengalami stunting, pertanda pertumbuhan otak yang terganggu, yang akan berpengaruh terhadap pilihan-pilihan hidupnya di masa depan.

Dan meskipun baru-baru ini sudah terdapat kemajuan, akses terhadap jamban bersih dan higenis baru berada di angka 68%, tertinggal di belakang target MDG yang 86%.

Iklim investasi, meskipun rata-rata positif, terus menghadapi ketidakpastian regulasi dan biaya logistik yang tinggi. Namun peluncuran sejumlah paket-paket reformasi telah menunjukkan keinginan kuat pemerintah untuk meyakinkan investor bahwa Indonesia membuka diri terhadap dunia usaha. Paket-paket ini meliputi Daftar Investasi Negatif, yang mencakup sekitar 600 sektor yang mewakili sekitar 70% perekonomian nasional. Pemerintah juga berjanji bahwa upaya reformasi akan terus berlangsung.

Pembaharuan Terakhir: 5 April 2016

Sekian saja yang bias saya beritahu tentang apa itu pendapatan perkapita . Semoga artikel ini bermanfaat.

Referensi :

http://www.carabuas.xyz/2015/10/pengertian-cara-menghitung-pendapatan-perkapita.html
https://bursanom.com/negara-terkaya-di-dunia/
http://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-makro/pengertian-gross-domestic-product-produk-domestik-bruto-gdp/
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_negara_menurut_PDB_(KKB)_per_kapita
http://www.worldbank.org/in/country/indonesia/overview







1 comment :

© Softjan is powered by Blogger - Sponsored by Jual Sirup TJAMPOLAY