Comments

Kehidupan Remaja Yang Cenderung Hedonis

Posted by at Sunday, July 05, 2015 Read our previous post

Anda pernah mendengar fenomena cabe-cabean,terong-terongan.??.  ya fenomena ini telah membuat kita miris dengan prilaku remaja kita yang cenderung hedonis. Mungkin yang di pikirkan remaja –remaja kita adalah Hura- Hura lebih penting  daripada memikirkan masa depan.  Ya masa depan di nomer dua kan. Yang terpenting hari ini gue seneng seneng . 

Hedonis atau hednisme sendiri adalah suatu pandangan hidup yang  mennganggap bahwa orang akan bahagia dengan mencari kebahagian sebanyak mungkin dan berusaha menghindari  perasaan – perasaan yang menyakitkan. Hedonisme juga mengajarkan bahwa tujuan hidup hanya untuk kesenangan dan kenikmatan semata.

Intinya gini bro, pada dasarnya mereka ini kaum hedon  gak mau hidup susah, tak mau mandiri , tak mau tau gimana rasanya menjadi seorang pekerja keras.  Yang mereka tau hanya nyadong ke emak buat nongkrong dan foya – foya semata. Dan yang bikin gedeknya lagi banyak dari kalangan remaja yang suka ngabisin duit hanya untuk pergi ke cafe- cafe mahal sambil bawa pacarnya. Mungkin biar di bilang keren kali. Atau mungkin ah sudah lah. !!!

Fakta di lapangan sudah banyak remaja – remaja yang ber prilaku hedonis. Hedonis lebih mengedepankan maeteri atau kebendaan . seperti harta atau uang banyak itu sudah menjadi suatu kepuasaan sendiri bagi mereka. Contoh realnya , banyak remaja kita yang memiliki gadget mahal, Nongkrong sampe larut malam dengan motor gede dan mobil mewahnya, Makan di restoran mewah, di cafe-cafe mahal seperti contoh stur buck, Shoping ke Mall dengan Memakai pakaian glamor,pergi dugem ke tempat hiburan malam, bibir di sulam, alis di sulam, gigi di pager dan itu semua tidak mengeluarkan biaya yang  sedikit. Dan anehnya kehidupan sepertti ini mereka anggap kece dan gaul.  Yang gue heranya mereka ini masih bocah, dapet duit dari mana coba kalau bukan dari emak nye yang kerja keras hanya untuk mereka?  Mikir tong mikir!!!!

Memang era globalisasi juga ikut mempengaruhi kehidupan hedonis remaja. Dengan semakin majunya teknologi sekarang ini membuat remaja kita gampang untuk menggakses informasi dari mana pun dalam waktu sekejap.  Sehingga baik buruknya informasi sulit di bendung .

Asal kamu tau, dampak buruk dari dokrin hedonisme ini remaja kita sering melakukan hal yang berbau kriminal yaitu free sex, tawuran,narkoba dan miras. karna bagi mereka kegiatan seperti itu sudah  menjadi trend di kalanganya. Dan mereka boro - boro memikirkan dampak bahanya atau takut akan dosanya, karna kaum hedonis ini hanya memikirkan kesenangan yang nampak yaitu kesenangan duniawi. 

Ada bebrapa faktor, mengapa remaja  terjerat prilaku seperti ini. Yang saya kutip dari generasi Qur’ani :

Faktor Intrinsik

a. Faktor Egoisme yang ada pada diri seseorang 

Egoisme adalah penyebab kecendrungan orang kepada kehidupan mewah. Orang sombong biasanya suka melakukan persaingan tidak sehat untuk menunjukan kemewahannya . Terkadang persaingan itu menimbulkan perasaan dengki dan melahirkan pemikiran-pemikiran berbau hedonisme, seperti perasaan ingin menindas orang lain.

b. Kepribadian yang tidak sempurna

Pemahaman seseorang terhadap sesuatu dapat berperpengaruh tehadap cara berfikir dan tindakan seseorang. Oleh karena itu, kepribadian seseorang menentukan arah tingkah lakunya.

c. Pandangan Matrealistis

Apabila seseoreng cendrung berpandangan matrealistis maka ia akan selalu mengumpulkan harta dengan cara yang mereka senagi, baik cara itu baik maupaun buruk. 

2. Faktor Ektrinsik

a. Faktor Keluarga

Keluarga merupakan basis pertama dalam perkembangan pola fikir seseorang. Pengaruh kehidupan keluarga baik secara langsung maupun tidak langsung merupakan struktur utama dalam pembentukan kepribadian seseorang. Di keluarga, anak mulai mengenal sosial budayanya.

Oleh karena itu, orang tua sangat bertanggung jawab kenapa remajanya menjadi seorang yang hedonis. Sebagian orang tua lalai untuk mewarisi anak mereka dengan norma dan gaya hidup timur yang punya spiritual. Mereka tidak banyak campur tangan kepada anaknya tentang hal spiritual. Kecendrungan sebagian orang tua yang pro dengan gaya hidup hedonisme, memandang anak bukan sebagai titipan Ilahi. Tapi memandang anak sebagai objek untuk diotak atik. Sejak kecil anak sudah diperlakukan dengan hal yang aneh-aneh, anak dianggap lucu kalau rambutnya di gondrongkan, diberikan nyanyian-nyanyian tentang cinta dan lain sebagainya. Tidak heran kalau anak-anak mereka cenderung menjadi generasi free thinker atau generasi yang kurang ajar.

b. Kelompok Pergaulan

Meskipun keluarga merupakan sarana yang paling jelas terlibat dalam pembentukan pola fikir seseorang, ada pula faktor lain yang bisa membentuk pola-pola prilaku seseorang. Salah satunya adalah kelompok pergaulan atau lingkungan pergaulan. Dalam sebuah kelompok pergaulan setiap anggota memiliki kedudukan dan peran yang relatif sama dan saling memiliki ikatan-ikatan yang erat. Serorang individu dituntut untuk menyesuaikan diri terhadap sikap-sikap atau tingkah laku yang dianut oleh kelompok tersebut. Karena dalam pergaulan. Oleh karena itu, kelompok pergaulan harus benar-benar diperhatikan agar para remaja tidak salah bergaul.

c. Mass Media (media massa)

Berbicara media massa, maka kita tidak dapat mengesampingkan televisi yang dianggap sebagai faktor utama yang memberikan kontribusi negativ terhadap pola fikir remaja. Karena berbagai acara televisi semakin hari semakin jauh dari idealisme. Bahkan semakin melegalkan budaya kekerasan, instanisai, dan bentuk bentuk kriminalitas. Sebagian tayangan-tayangan tersebut hanya semakin mendangkalkan sifat efektif manusia. Tanyangan mengenai bencana alam, kemiskinan, perang, kelaparan, penemuan tekhnologi, pembelajaran dan sebagainya telah membuat sisi efeksi manusia tidak peka terhadap hal tersebut. Tidak ada proses batin dan intelektual lebih lanjut. Penghayatan nilai-nilai luhur semakin tereduksi.

Begitu pula media internet yang sudah tidak ada lagi batas mengenai kebaikan dan keburukan. Sama halnya dengan bacaan-bacaan renaja saat ini yang kebanyakan jauh dari nilai spiritual. Seperti banyaknya mejalah-majalah yang hanya membuat fikiran para remaja kian dangkal.

Bisa ambil kesimpulan, bahwa hedonisme ini adalah gaya hidup dari orang orang barat yang cenderung bebas melakukan apa saja asalkan mereka senang. Dan kaum hedonis adalah kaum yang mengasampingkan aturan agama yang menurut mereka ribet. Ya intinya mah boro - boro mereka mikirin mati , mikirin alam akherat. Karna yang mereka tau hanya lah kesenangan yang nyata yaitu kesenangan di dunia.

Dan bagaimana cara menanggulangi remaja agar tidak terjurumus paham sesat ini :

1. Agama

Agama adalah salah satu benteng yang kokoh untuk membendung budaya budaya barat yang seenaknya masuk ke negara kita. Dengan di bekali ilmu agama yang benar . Insya Allah setidaknya dapat meminimalisir kita dari prilaku hedonis. Dan juga kita tidak boleh merasa cukup dengan ilmu yang ada. Galilah ilmu terus menurus, dan teruslah berfikir bahwa kita hidup di dunia yang singkat. Intinya jangan terlena oleh kehidupan fana ini.

2. Didikan Orang Tua

Orang tua adalah salah satu orang terdekat bagi anak. Orang tua harus senantiasa selalu mendidik anak dengan terus  - terusan men cekoki dengan ilmu agama.  Dan jangan selallu memanjakan anak dengan harta dan kesenangan walaupun anda memang orang kaya. Berllah sesuatu hal yang anak butuhkan bukan yang anak inginkan.

3.  Waspada Memilih Temen Bergaul

Berteman boleh dengan sapa saja. Tapi ingat memilih teman juga harus teliti, karna teman adalah salah satu faktor lingkungan yang menyebabkan kita berprilaku hedonis di samping faktor orang tua. Walaupun orang tua terus – terusan mendidik kita agar menjadi orang yang bener , tetapi jika kita salah dalam memilih teman . ya sama aja bohong.

4. Hidup Sederhana 

dengan menyesuaikan kebutuhan diri adalah cara yang baik pula untuk menahan arah hedonisme. Bertanggung jawab pada diri, berempati, mau berbagi denan sesama, dan belajar hidup mandiri juga merupakan sikap yang baik untuk menyingkirkan budaya hedonisme. Karena jika seseorang tidak pernah bertanggung jawab, maka dia akan tergantung secara intelektual, fisikal, dan emosianal. Jika itu terjadi, tentunya akan menggiring kita larut dalam budaya hedonisme. Kita akan suka mencari kesenagan dan melemparkan segala kesalah kepada orang lain tanpa mau berempati merasakan apa yang dirasakan oran lain. 

Miris bukan ketika kita melihat fenomena seperti ni. !! ok segitu saja tulisan dari saya. Semoga kita dan orang – orang terdekat kita terhindar dari budaya hedonisme ini. 

Sumber : http://generasiqurani31.blogspot.com/2010/01/remaja-dan hedonisme.html


No comments :

Post a Comment

© Softjan is powered by Blogger - Sponsored by Jual Sirup TJAMPOLAY